“SOSIALISASI IKLIM KEBHINEKAAN, KESETARAAN GENDER DAN EDUKASI SEKSUAL”
Kebhinekaan merupakan salah satu bagian dari Bangsa Indonesia. Kita merupakan bagian dari Bangsa Indonesia yang mempunyai keberagaman dalam banyak hal. Keberagaman itu patut kita syukuri. Adanya keberagaman membuat indah dan lengkap.
Tidak jarang keberagaman itu menimbulkan suatu permasalahan. Untuk itu perlu kita antisipasi secara dini. Hal ini penting agar suasana menjadi lebih kondusif, membuat anggota menjadi nyaman dan damai.
Demikian juga sekolah kami, SD Santo Antonius 02 senantiasa mengusahakan pembekalan kepada anak-anak agar dapat menciptakan suasana nyaman dalam hidupnya dan masyarakat pada umumnya.
Salah satu kegiatan yang dilaksanakan kali ini, berkaitan dengan kebutuhan siswa dalam kebhinnekaan “Sosialisasi Iklim Kebhinnekaan : Kesetaraan Gender dan Edukasi Seksual”.
Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas 3 sampai kelas 6, dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama dilaksanakan pukul 08.00 sampai 09.15 untuk peserta kelas 3 dan 4 dan sesi kedua dilaksanakan pukul 09.30-10.45 untuk peserta kelas 5 dan 6, kegiatan ini dilaksanakan di aula SD Santo Antonius 02.
Pemateri dalam kegiatan ini adalah Ibu Bernadeta Cahyaning, M.Pd. Psi. yang biasa disapa dengan panggilan Bu Deta. Beliau seorang psikolog Pendidikan, perkembangan anak dan remaja. Tidak heran jika beliau tidak canggung dalam menghadapi anak-anak.
Di awal pertemuan anak-anak diingatkan bahwa perlu mengenali tubuhnya sendiri yang berbeda dengan teman lain, ada yang laki-laki dan perempuan namun semua diciptakan oleh Tuhan dan sangat berharga. Untuk itu anak-anak perlu melindungi diri dari orang lain di sekitarnya.
Selanjutnya dibahas juga tentang perbedaan ciri-ciri laki-laki dan perempuan, bagian tubuh yang boleh dipegang oleh orang lain dan yang tidak boleh dipegang oleh orang lain. Materi tidak hanya disampaikan melalui presentasi, tetapi disampaikan juga melalui gerak dan lagu sehingga menarik dan mudah dicerna.
Anak-anak mengikuti kegiatan dengan energik dan semangat. Ketika diberi pertanyaan, banyak siswa yang mengacungkan tangan. Apalagi Ibu Deta juga menyediakan hadiah untuk anak-anak yang aktif menjawab dengan benar.
Untuk mengakhiri kegiatan, Ibu Deta mengajak anak-anak berkelompok dan mengadakan permainan Pesan Berantai. Semua kelompak dapat bekerjasama dengan baik. Ibu Deta merasa senang, begitu juga anak-anak.
Penulis :
Margaretta Suhatmiyati, S. Pd.