KEGIATAN PARENTING 2024
“MEMBANGUN KARAKTER YANG TANGGUH”
Parenting merupakan salah satu kegiatan tahunan yang diadakan sekolah untuk memfasilitasi orang tua untuk lebih mengenal anak. Sebelum sesi utama dimulai, para orang tua diajak untuk menyaksikan penampilan berbakat dari peserta didik. Fabian dan Nagita memukau hadirin dengan sesorahnya yang penuh inspirasi, diikuti oleh geguritan yang dibawakan secara indah oleh Christo, Dimas, dan Nesya. Penampilan ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri anak-anak, sekaligus menunjukkan bakat dan kreativitas mereka.
Setelah penampilan peserta didik, kegiatan dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan doa pembukaan. Kemudian mulailah dilaksanakan parenting oleh Bapak Kuriake. Suasana yang penuh semangat ini semakin menghangat saat Pak Kuriake Kharismawan, S. Psi, M. Si, seorang psikolog berpengalaman selama 27 tahun, memulai sesi dengan ice breaking yang menyenangkan.
Pak Kuriake memperkenalkan kegiatan dan pekerjaan yang dilakukannya di universitas, menjelaskan betapa pentingnya peran psikolog dalam mendukung perkembangan mental dan emosional anak-anak. Beliau kemudian mengajak orang tua siswa untuk berbagi harapan mereka tentang kualitas hidup yang diinginkan untuk anak-anak mereka di masa depan. Beberapa orang tua mengungkapkan harapan agar anak-anak mereka tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan sukses.
Dalam sesi tersebut, Pak Ake mengangkat berbagai permasalahan yang sering dihadapi orang dewasa, seperti masalah keluarga, keuangan, pekerjaan, dan sosial. Beliau menyoroti fenomena bunuh diri yang semakin meningkat, yang sering kali berakar dari masalah hutang.
Menariknya, Pak Ake memperkenalkan istilah “generasi strawberry” untuk menggambarkan generasi saat ini: generasi yang berbakat, kreatif, namun sering kali memiliki mental yang lebih lemah. Ia menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi ketahanan mental anak, termasuk dampak dunia digital, ekonomi yang lebih sejahtera, dan interaksi dalam keluarga.
Beliau menekankan bahwa untuk mendidik anak menjadi pribadi yang tangguh, diperlukan pendekatan yang lembut dan tegas. Kelembutan mencakup menemani, mendoakan, dan mengapresiasi anak. Sementara sikap tegas diambil dari ajaran kitab Amsal 29:15, yang menekankan pentingnya disiplin dalam pendidikan anak.
Pak Kuriake juga mengingatkan bahwa orang tua harus menjadi model yang baik bagi anak-anak mereka. Apa yang dilakukan dan ditunjukkan orang tua akan sangat mempengaruhi perilaku anak. Dengan penuh semangat dan kesabaran, orang tua dapat membimbing anak-anak mereka untuk menjadi individu yang tangguh.
Melalui video yang ditayangkan, Pak Kuriake menunjukkan contoh seorang anak yang awalnya kurang minat belajar, tetapi setelah mendapat perhatian dan bimbingan yang tepat, menunjukkan kemajuan yang pesat. Dari sini, beliau menggarisbawahi bahwa meski menjadi pintar itu relatif lebih mudah, membentuk mental yang tangguh merupakan tantangan yang perlu dihadapi dengan serius.
Kegiatan hari ini diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana orang tua dapat lebih mendalami topik yang disampaikan. Diharapkan, melalui kegiatan ini, orang tua dan siswa dapat membangun komunikasi yang lebih baik dan memahami pentingnya ketahanan mental dalam menghadapi tantangan di masa depan.
Penulis
Dwi Heris Narsinta, S. Pd.